Hope You Like Friends :*
~_~
Malang benar nasibku.
Mencintai Tapi tak dicintai.
kata-kata itulah yang sering terucap dari bibirku.
Karena memang itulah yang terjadi.
Aku mencintai seorang cowok dikelasku namun dia sama sekali tidak pernah menyadari hal itu.
Tapi meskipun begitu sungguh berat rasanya untuk menghilangkan namanya dihati dan fikiranku.
Perkenalkan dulu..
namaku Nava Putri Sagiva cukup panggil aku dengan Nava. Aku baru kelas X dan bersekolah Di SMAN 18 Bandung. Disekolah baruku ini aku mempunyai Banyak teman perempuan yang baik-baik dan ada satu temanku yang spesial bisa dibilang dia adalah teman karib yang udah deket sekali denganku meskipun kami baru kenal kurang lebih 5 bulan yang lalu. Kami sering sekali bertukar pikiran dalam segala hal dari mulai masalah sekolah sampai tentang Cinta sekalipun dia adalah Nadia Lestari cukup dipanggil Nadia dan Nadia lah satu-satunya orang yang tau dengan isi prasaan dihatiku. Nah Seseorang cowok yang aku sukai dikelas itu dia adalah bernama M.Dicky Prasetya biasa dipanggil Dicky. Dicky sendiri sudah mempunyai Pacar bernama Rahma anggraini biasa dipanggil Rahma dia adalah siswi kelas sebelah.
***
Aku lagi menangis dibawah sebuah pohon taman sekolah.
“Nav” Tegur Nadia dari belakang.
“Iya nad” jawabku.
“kenapa kamu nangis ??” tanyanya.
Aku diam dan tidak menjawab pertanyaan dari Nadia. Aku menatap awan putih yang bersih dilangit. Trus batinku berkata “Betapa indahnya awan itu,inginku terbang bersama awan* itu”
“ehh Nav kok kamu malah diam sich ??” Tanya nadia lagi.
“kenapa nad ??” tanyaku santai.
“kamu kenapa nangis ?? apa gara* Dicky lagi ?” ujarnya.
“Dicky ?? enggak Kok.” Jawabku.
“kamu masih suka sama Dicky ??” tanya nadia.
“Tidak tahu nad. Meski aku tau dia bukan siapa*ku dan tidak pernah memperdulikanku, tapi sungguh aku tidak bisa melupakannya. Sulit bagiku untuk bisa menjauh darinya.” Ujarku.
“Tapi Nav,apa kamu tidak capek seperti ini terus-terusan ??’’ ujar nadia.
“Aku tidak pernah capek kok nad seperti ini dan akupun tidak pernah menyesal Mencintai orang yang sama sekali tidak pernah mencintaiku.” Ujarku.
“Mungkin dia bukan jodoh kamu Nav” ujar Nadia.
“Mungkin sih. Tapi tak ada salahnya kan kalau aku Mengaguminya” ujarku.
“Ya jelas tidak salah Nav, tapi apa kamu tidak pernah berfikir untuk melupakannya demi kebaikanmu ??” tanya nadia.
“Tidak..tidak akan pernah Nad. Aku tidak akan pernah melupakan Dicky dari hidupku. Setiap hari aku selalu menulis sebuah Surat yang berisikan “Doadan Harapanku” lalu aku kirim surat itu lewat Sungai dengan harapan semoga suatu saat Isi surat itu dapat terwujud” Jelasku.
“Yaudah deh,sabar aja Ya Nav,semoga semua ini akan berakhir indah. Aku akan selalu doain yang terbaik buat kamu” Ujar nadia.
“makasih ya nad, kamu memang sahabatku yg baik” Ujarku.
“Sama* Nav. Tapii kalau aku boleh tanya satu lagi. Apakah kau tidak cemburu melihat hubungan Dicky dengan Rahma yang cukup langgeng. Lagian hampir setiap hari ada beberapa guru yang suka membahas hubungan mereka dikelas kita” Tanya nadia.
“Jujur sebenarnya ada rasa sedih dan cemburu sedikit yang ku alami. Tapi aku ikhlas kok Nad dengan hubungan mereka,Aku rela dicky bersama siapa saja asalkan Dia Bahagia. Lagian aku kan bukan siapa*nya Dicky jadi tak pantas aku buat cemburu padanya.”Jelasku.
“Apa,, kamu relain dicky buat Rahma ??” Tanya nadia lagi.
“Yah jelas.Aku bakal Relain Dicky buat Rahma. Lagian Dicky udah mau senyum saja aku udah seneng. Melihatnya bahagia akupun ikut bahagia. Mungkin aku dan Dicky memang tidak ditakdirkan untuk Bersama. Jika memang benar aku tidak bisa memiliki Dicky. Aku hanya Ingin dia mendengar satu kalimat ini “I LOVE YOU DICKY,KAMU AKAN SELALU ADA DIHATIKU”meskipun dia sama sekali takkan pernah tersentuh oleh kalimat itu.” Jelasku tersenyum dan tak terasa air mata telah membasahi pipiku.
“Sungguh mulia hatimu Nav. Betapa beruntungnya Dicky dicintai oleh seseorang sepertimu Nav tapi kenapa dia tak pernah sadar akan ketulusan Cintamu itu Nav ??” Ujar Nadia.
“Entahlah Nad. Mungkin Cuma kamu yang bilang dia beruntung dicintai oleh orang yang tak berguna sepertiku. Dan pasti jika orang* tau prasaanku ini,mungkin mereka akan mencaciku dan mereka akan berkata “Kau sama sekali TAK PANTAS Buat Dicky”Jelasku terisak karena menangis.
“Sudahlah nav tak perlu kau Tangisi ini semua.Jangan berkata begitu Nav, kita manusia semua sama kok, Cuma kadang* STATUS SOSIAL lah yang membikin dirinya merasa berbeda. Aku Yakin suatu saat nanti kamu pasti mendapatkan Orang yang benar* cocok untukmu sekalipun bukan Dicky orangnya” Jelas nadia sembari menghapus air mataku.
“Makasih Ya Nad, atas semua kebaikanmu kepadaku. “Kamu adalah sahabat terbaikku”Ujarku dan langsung memeluk Nadia.
“Sama* nav. Kamu juga adalah sahabat terbaikku.” Ujar Nadia.
.
@kelasku.
“Sayang,Aku besok Ultah lohh. Kamu inget kan ??” tanya Rahma sedari memeluk Dicky dari belakang.
“Inget kok sayang.” Jawab Dicky.
“Jangan lupa ya, beli kado yang banyak buat aku. Beliin aku baju,make up,jam tangan,dan yang paling penting kamu beliin aku Cincin yang banyak berliannya yaa.” Ujar Rahma manja.
“Iya sayang” Jawab dicky tersenyum namun tampak agak kesal.
“Makasih sayang” Ujar rahma sambil memeluk Dicky.
“saama* sayang” jawab dicky dan membalas pelukan Rahma pacarnya.
Aku yang dari tadi hanya melihat mereka merasa sedih dan kesal. Aku sedih karena melihat kemesraan mereka namun aku kesal melihat Rahma pacarnya Dicky karena dia sangat berlebihan meminta sesuatu pada dicky. Tapi aku hanya bisa diam karena Toh rahma memang pacarnya dicky dan aku bukan siapa* dicky. Lalu batinku berkata “kenapa sich aku selalu sedih melihat kemesraan mereka,apa karena aku udah Terlalu sayang sama dicky. Ohh Tuhan bantu aku..:(“.
***
Keesokan harinya.
@kantin.
“Sayang...” Panggil seseorang pada Dicky dan langsung memeluk Dicky.
“Ohya HBD ya sayang,semoga kamu menjadi wanita yang lebih baik dan baik lagi dan semoga hubungan kita langgeng selalu”Ujar Dicky pada seseorang tadi yg ternyata adalah Rahma pacarnya.
“makasih sayang. Kadonya mana ??” ujar Rahma.
“ini semua kado buat kamu” Ujar dicky sambil memberikan kado* pada Pacarnya.
“Lah kok Masih kurang sich sayang ??” tanya Rahma yg mengacak-ngacak kadonya mencari cincin berlian yg dipintya kemarin.
“Kurang ?? Udah cukup kok sayang, aku sudah beliin semuanya buat kamu” Jawab dicky tersenyum.
“Cukup kamu Bilang ?? Kan kemarin aku minta Cincin yang banyak berliannya ??” Jelas Rahma.
“Maap sayang aku tidak bisa beliin kamu cincin itu sekarang, harganya mahal. Uangku sudah habis buat beliin semua kado ini” Jelas dicky memelas dan memohon maaf.
“Kamu Jahat. Kamu memang tidak sayang sama aku. Dihari ulang tahunku kamu malah ngecawain aku. Aku minta dibeliin Cincin berlian saja tidak dikasih” Ucap Rahma kasar.
“Bukannya gitu sayang. Kalo kamu ngak percaya. Kamu lihat nich dompet aku.Isinya Cuma tinggal beberapa ratus Ribu.” Jelas Dicky.
“Arggh Shiit. Kamu memang laki-laki yang tidak berguna. Menyesak aku pacaran sama kamu !!” Ujar Rahma.
“Tapi sayang...” Ucap Dicky.
“Udah Jangan panggil aku sayang. Aku tidak sayang sama kamu. Mulai sekarang kita PUTUS.” Ujar Rahma dan pergi meninggalkan dicky sembari membawa semua kadonya.
“Dasar cewek matre,egois” Ujar Dicky kencang.
Aku yang daritadi duduk bersama nadia disebelah meja Dicky hanya diam membisu melihat pertengkaran mereka.
“Dic, aku ngak bakal minta apa* dari kamu termasuk perhiasan dan lain*. Aku hanya minta cinta kamu aja. Apa itu salah ?? aku cinta kamu hanya karena kamu baik,pintar,berjiwa pemimpin,lucu,ceria dan ngak sombong bukan karena kamu anak orang kaya. Aku tidak pernah melihatmu dari fisik ataupun harta, Aku Tulus sayang sama kamu.” Ucapku dalam Hati sedari menangis.
“kamu kok nangis sich Nav ?? Tanya Nadia heran yang melihatku menangis.
“Emz gpp kok Nad,aku hanya kelilipan” jawabku berbohong dan menghapus air mata dipipiku.
“Oh yaudah deh” jawab Nadia percaya.
***
hari ini adalah hari Perpisahan kakak-kakak kelas. Jadi kami sebagai adik kelas harus ada yang mewakili untuk mengisi acara. Yang dipilih ternyata aku. Aku pun udah bersiap-siap untuk tampil membawakan sebuah Puisi.
Dan tiba saatnya dimana aku akan segera tampil. Akupun sudah berada diatas panggung.
“Haii semua. Puisi ini aku persembahkan buat orang yang tidak bisa aku Lupakan. Ku persembahkan Puisi ini untukmu cintaku” ucapku.
“Antara ada dan Tiada”
Setiap ku melihatmu...
Kau Terasa dihati..
Kau punya segalanya..
Yang aku impikan..
Kenanganku tak henti..
Sejak tentang bayanganmu..
Walau ku tahu..
kau tak pernah anggap aku ada..
Ku tak bisa menggapaimu..
Takkan pernah bisa..
walau sudah letih aku..
Tak mungkin lepas lagi..
Kau hanya mimpi bagiku..
tak untuk jadi Nyata..
Dan segalanya rasa buatmu..
Harus padam dan berakhir..
Kau tahu KU rasa Hadirmu ANTARA ADA Dan TIADA.
“terima kasih” ujarku dan tak terasa air mataku pun jatuh membasahi pipiku.
Prokk..Prokk...prok..
Tepuk tangan penonton yang melihatku membaca puisi tadi.
“Puisi tadi Kupersembahkan hanya untuk Dicky” ujarku dalam hati sembari turun dari atas panggung.
Ketika aku mau turun dari panggung..
Tiba-tiba ada yang menarik tanganku dan membawa ku ketaman belakang sekolah.
“Dicky ??” Ucakpu kaget.
“Kamu suka sama aku ??” tanya Dicky.
“NGAK” jawabku singkat.
“Puisi tadi buat aku kan ??” Ujar Dicky.
“Bukan” jawabku.
“udahlah jangan Bohong. Aku sudah tau semuanya” Ujar Dicky.
“maksud kamu ?” tanyaku.
“Aku tahu, kamu suka sama aku kan ?? aku tau itu dari nadia sahabat kamu” ujar Dicky.
“Kalau iya emang kenapa ?? sekalipun aku jujur sama kamu, kamu pasti tidak akan pernah bisa suka sama aku kan ??. jadi percuma saja aku ungkapin” jelasku menangis.
“sekarang aku baru sadar ternyata ada orang yang mencintaiku dengan sangat tulus. Meskipun aku tidak mencintaimu tapi Jujur aku sangat menghargai perasaanmu. Mungkin butuh waktu yang lama agar aku bisa mencintaimu.” Ujar Dicky.
“Sudahlah kamu tidak perlu menghargai Cintaku padamu. Terima kasih atas kebaikanmu. Tapi kamu tidak perlu nunggu waktu lama-lama kok, karena aku sudah tidak cinta sama kamu. Ngapain juga aku Cinta sama kamu ?? karena pasti ujung-ujungnya kamu tidak akan pernah Suka apalagi Cinta sama aku dan hanya akan membuat hatiku sakit.” Jelasku menangis dan pergi meninggalkan Dicky ditaman.
Dicky hanya terdiam membisu. Dia tidak bisa berkata-kata lagi dan dia juga tidak bisa menghalangi keinginan Nava.
“terima kasih Nav kamu sudah cinta sama aku, tapi untuk sekarang aku belum bisa melupakan Rahma mantanku dan akupun belum bisa menerima kehadiranmu dihatiku.” Batin Dicky.
“Sebenarnya aku masih sayang sama kamu Dic dan Cinta n sayang ini tak akan pernah hilang sampaiku menutup Mata. I Love You Forever M.Dicky Prasetya” Ujarku dalam hati.
_-The End-_
Sumber ; http://nadrasaputri.blogspot.com/2013/09/cerpen-mencintai-tanpa-dicintai.html