“Assalamualaikum, Indah kamu lagi ngapain sekarang, lagi santai nggak?”
“Waalaikum salam, enggak kok, enggak ngapa ngapain, emang ada apa sih?”
“Aku mau ke rumah kamu ya sekarang, aku mau curhat sama kamu, lama kagak curhat, bolehkan?”
“Oh, gitu ya, ya udah deh cepet ke sini Tia. Aku juga sekalian mau curhat juga”
“udah dulu dadaah”
“Waalaikum salam, enggak kok, enggak ngapa ngapain, emang ada apa sih?”
“Aku mau ke rumah kamu ya sekarang, aku mau curhat sama kamu, lama kagak curhat, bolehkan?”
“Oh, gitu ya, ya udah deh cepet ke sini Tia. Aku juga sekalian mau curhat juga”
“udah dulu dadaah”
Tak beberapa lama kemudian Indah pun datang ke rumah sahabatnya itu. Mereka mulai ngobrol asik di kamar Indah. Mulai dari Fashion, Film filmKorea, sampai lagu lagu yang lagi ngehits sekarang. Seusai basa basinya Tia mulai menuju pokok pembahasan, yaitu mau curhat.
“Eh indah, udah dulu ya basa basinya, aku mau curhat nih, udah nggak tahan tau nyimpen perasaan ini sendirian”
“iya deh iya silahkan, habis kamu gantian aku ya yang curhat ya”
“iya deh iya silahkan, habis kamu gantian aku ya yang curhat ya”
Hal yang akan indah bicarakan ialah soal cowok, Zafran namanya, mungkin bisa dikatakan bahwa sedang ada benih benih cinta di hati Indah. Zafran adalah teman satu sekolahnya, tapi beda kelas. Jika Indah duduk di kelas XI IPA 1 sedang Zafran di kelas XI IPa 2, tampangnya memang manis dengan senyuman khasnya ditambah kedua lesung yang berada di kedua pipi manisnya, sebenarnya bukan fisiknya yang membuat Indah menaruh hati padanya, melainkan sifat kesederhanaan dan kealimanya. Zafran tampaknya tak pernah absen melakukan sholat dzuhur di masjid sekolah, ia juga rutin melakukan sholat sunnah dhuha pada saat jam istirahat berlangsung. Di masjid itulah Indah pertama kalinya bertemu dengan Zafran, juga saat itu pula mereka saling bertatapan mata. Karena kebiasaan indah berkunjung ke masjid untuk sholat dhuha dan tatapan mata Zafran yang tajam itulah tumbuh benih benih cinta di hati Indah.
“Aku mau cerita soal perasaanku saat ini, aku lagi fall in love. Udah sekitar satu bulanan sih ya, tau nggak ndah aku tadi saling tatap muka loh sama dia, dan tau nggak ndah dia tiba tiba senyum loh sama aku. Subhanallah aku serasa terbang ke angkasa”
Indah mengangguk-anggukan kepala serta menyimak dengan seksama apa yang sahabatnya katakan itu
“ya allah senyumnya itu loh yang buat aku klepek klepek ama dia, tapi sayangnya aku sama dia nggak pernah ngobrol secara langsung sih. Eh mau kan nanti kamu comblangin aku sama dia, mau ya pliiis”
“Insyaallah apa sih yang engga buat temen KAYAK
kamu hihihi”
“Nah gitu dong.. makasih ya”
“Eh, gimana mau ngecomblangin kamu sama cowok tadi kalo aku nggak tau namanya. Emang siapa sih? anak kelas berapa? kepo nih aku?”
“hahaha iya juga sih, namanya Zafran, anak kelas XI IPA 2 yang alim itu looh, dia katanya juga sering ke masjid waktu istirahat, masak kamu nggak kenal sama dia?”
“Insyaallah apa sih yang engga buat temen KAYAK

“Nah gitu dong.. makasih ya”
“Eh, gimana mau ngecomblangin kamu sama cowok tadi kalo aku nggak tau namanya. Emang siapa sih? anak kelas berapa? kepo nih aku?”
“hahaha iya juga sih, namanya Zafran, anak kelas XI IPA 2 yang alim itu looh, dia katanya juga sering ke masjid waktu istirahat, masak kamu nggak kenal sama dia?”
Deg. Indah seketika kaget tak percaya, seakan ada petir menyambar ubun ubun kepalanya, ia tak percaya dengan nama yang disebutkan oleh Tia barusan.
“Apa? Za.. za.. zafran?”
“iya, Zafran kamu kenal?”
“iya, Zafran kamu kenal?”
Indah terdiam, menata hatinya, yang kini mungkin hancur berkeping keping, tak menyangka akan jadi seperti ini, memang bumi itu sempit.
“Astaghfirullah indah kenapa bengong kaya begitu sih, mungkin wajahnya udah familiar buat kamu, kan dia sering nongol di masjid sama KAYAK
kamu”

Indah hanya terdiam dan tak mengeluarkan sepatah kata pun.
“Nah sekarang giliran kamu buat cerita sama aku, katanya mau cerita soal cowok juga, gih cepet cerita jangan bikin aku mati penasaran”
“i.. i.. iya deh aku cerita” Indah kebingungan mau cerita tentang siapa. Ia tak mungkin cerita tentang Zafran kepada Tia, bisa bisa persahabatanya hancur gara gara masalah sepele KAYAK
beginian.
“emm.. itu.. itu loh, si Joddy kok nggak ada bosen bosenya ya ngeliatin aku terus kalo di kelas, aku kan risih diliatin terus. Lagian dia kan udah punya cewek” Indah terpaksa berbohong
“Ya allah, cuma itu doang toh, yang mau kamu ceritain ke aku”

“emm.. itu.. itu loh, si Joddy kok nggak ada bosen bosenya ya ngeliatin aku terus kalo di kelas, aku kan risih diliatin terus. Lagian dia kan udah punya cewek” Indah terpaksa berbohong
“Ya allah, cuma itu doang toh, yang mau kamu ceritain ke aku”
Tak tahu kenapa setelah Tia cerita tentang Zafran waktu itu, kini Indah sering sekali bertatap mata dengan Zafran, sering tersenyum manis denganya juga tak jarang Zafran sering mengucapkan salam kepada indah ketika indah sedang berada di teras masjid. Begitu juga dengan Tia, akhir akhir ini Tia sering bercerita soal Zafran kepadanya, dan membuat dada Indah semakin sesak karena cerita Tia.
Dalam tidurnya Indah bermimpi tentang Zafran, tentang salam khas dari mulut manis Zafran yang diucapkan dengan ketulusan dan senyum khas dari mulutnya. Mimpi itu pun sampai membangunkan ia dari tidurnya. Sayangnya ia tak bisa tidur lagi ditambah entah mengapa kepalanya terus memikirkan Zafran dan sahabatnya Tia.
Jam menunjukkan pukul 03.15 tengah malam, Indah memutuskan untuk mengambil air wudlu dan melaksanakan sholat sunnah tahajud agar diberikan ketenangan hati, dan juga diberikan kerelaan hati untuk melepaskan rasa sayangnya kepada Zafran demi sahabatnya. Dalam sujud khusyuknya itu Indah sempat meneteskan air mata.
“Ya allah yang maha pengasih juga maha penyayang, berilah hamba ketenangan hati, juga berilah hamba kekuatan untuk meghadapi cobaan cobaanmu ya robb. Ya robb engkau tahu apa yang terbaik buat hamba, jika Zafran Engkau takdirkan menjadi Imamku kelak, maka dekatkanlah dia untukku, dan ku mohon jangan biarkan cobaan ini membuat persahabatan hamba dengan Tia hancur. jika memang Zafran engkau takdirkan bukan untuku maka tolong jauhkanlah. Berilah hamba jodoh yang terbaik ya robb, yang bisa menjadi imam hamba fiddunya wal akhiroh.”
Tak sadar air mata Indah meluncur dari mata mungilnya.
“Tia sahabatku, aku rela melepaskan rasa sayang ini untuk kebahagiaanmu dan juga kebaikan persahabatan kita, Allah tau yang terbaik buat semua hambanya, Jika Zafran memang diciptakan menjadi imam untukmu aku rela melepasnya karena allah”
sumber : http://cerpenmu.com/cerpen-cinta-segitiga/aku-rela-2.html
No comments:
Post a Comment