Monday, October 20, 2014

Cerpen "Mencintai Tanpa Dicintai"

Hope You Like Friends :*



~_~
Malang benar nasibku.
Mencintai Tapi tak dicintai.
kata-kata itulah yang sering terucap dari bibirku.
Karena memang itulah yang terjadi.
Aku mencintai seorang cowok dikelasku namun dia sama sekali tidak pernah menyadari hal itu.
Tapi meskipun begitu sungguh berat rasanya untuk menghilangkan namanya dihati dan fikiranku.


Perkenalkan dulu..
namaku Nava Putri Sagiva cukup panggil aku dengan Nava. Aku baru kelas X dan bersekolah Di SMAN 18 Bandung. Disekolah baruku ini aku mempunyai Banyak teman perempuan yang baik-baik dan ada satu temanku yang spesial bisa dibilang dia adalah teman karib yang udah deket sekali denganku meskipun kami baru kenal kurang lebih 5 bulan yang lalu. Kami sering sekali bertukar pikiran dalam segala hal dari mulai masalah sekolah sampai tentang Cinta sekalipun dia adalah Nadia Lestari cukup dipanggil Nadia dan Nadia lah satu-satunya orang yang tau dengan isi prasaan dihatiku. Nah Seseorang cowok yang aku sukai dikelas itu dia adalah bernama M.Dicky Prasetya biasa dipanggil Dicky. Dicky sendiri sudah mempunyai Pacar bernama Rahma anggraini biasa dipanggil Rahma dia adalah siswi kelas sebelah.

***

Aku lagi menangis dibawah sebuah pohon taman sekolah.
 “Nav” Tegur Nadia dari belakang.
“Iya nad” jawabku.
“kenapa kamu nangis ??” tanyanya.

Aku diam dan tidak menjawab pertanyaan dari Nadia. Aku menatap awan putih yang bersih dilangit. Trus batinku berkata “Betapa indahnya awan itu,inginku terbang bersama awan* itu”

“ehh Nav kok kamu malah diam sich ??” Tanya nadia lagi.

“kenapa nad ??” tanyaku santai.
“kamu kenapa nangis ?? apa gara* Dicky lagi ?” ujarnya.
“Dicky ?? enggak Kok.” Jawabku.

“kamu masih suka sama Dicky ??” tanya nadia.
“Tidak tahu nad. Meski aku tau dia bukan siapa*ku dan tidak pernah memperdulikanku, tapi sungguh aku tidak bisa melupakannya. Sulit bagiku untuk bisa menjauh darinya.” Ujarku.

“Tapi Nav,apa kamu tidak  capek seperti ini terus-terusan ??’’ ujar nadia.
“Aku tidak pernah capek kok nad seperti ini dan akupun tidak pernah menyesal Mencintai orang yang sama sekali tidak pernah mencintaiku.” Ujarku.

“Mungkin dia bukan jodoh kamu Nav” ujar Nadia.
“Mungkin sih. Tapi tak ada salahnya kan kalau aku Mengaguminya” ujarku.
“Ya jelas tidak salah Nav, tapi apa kamu tidak pernah berfikir untuk melupakannya demi kebaikanmu ??” tanya nadia.

“Tidak..tidak akan pernah Nad. Aku tidak akan pernah melupakan Dicky dari hidupku. Setiap hari aku selalu menulis sebuah Surat yang berisikan “Doadan Harapanku” lalu aku kirim surat itu lewat Sungai dengan harapan semoga suatu saat Isi surat itu dapat terwujud” Jelasku.
“Yaudah deh,sabar aja Ya Nav,semoga semua ini akan berakhir indah. Aku akan selalu doain yang terbaik buat kamu” Ujar nadia.
“makasih ya nad, kamu memang sahabatku yg baik” Ujarku.

“Sama* Nav.  Tapii kalau aku boleh tanya satu lagi. Apakah kau tidak cemburu melihat hubungan Dicky dengan Rahma yang cukup langgeng. Lagian hampir setiap hari ada beberapa guru yang suka membahas hubungan mereka dikelas kita” Tanya nadia.

“Jujur sebenarnya ada rasa sedih dan cemburu sedikit yang ku alami. Tapi aku ikhlas kok Nad dengan hubungan mereka,Aku rela dicky bersama siapa saja asalkan Dia Bahagia. Lagian aku kan bukan siapa*nya Dicky jadi tak pantas aku buat cemburu padanya.”Jelasku.
“Apa,, kamu relain dicky buat Rahma ??” Tanya nadia lagi.
“Yah jelas.Aku bakal Relain Dicky buat Rahma. Lagian Dicky udah mau senyum saja aku udah seneng. Melihatnya bahagia akupun ikut bahagia. Mungkin aku dan Dicky memang tidak ditakdirkan untuk Bersama. Jika memang benar aku tidak bisa memiliki Dicky. Aku hanya Ingin dia mendengar satu kalimat ini “I LOVE YOU DICKY,KAMU AKAN SELALU ADA DIHATIKU”meskipun dia sama sekali takkan pernah tersentuh oleh kalimat itu.” Jelasku tersenyum dan tak terasa air mata telah membasahi pipiku.
“Sungguh mulia hatimu Nav. Betapa beruntungnya Dicky dicintai oleh seseorang sepertimu Nav tapi kenapa dia tak pernah sadar akan ketulusan Cintamu itu Nav ??” Ujar Nadia.

“Entahlah Nad. Mungkin Cuma kamu yang bilang dia beruntung dicintai oleh orang yang tak berguna sepertiku. Dan pasti jika orang* tau prasaanku ini,mungkin mereka akan mencaciku dan mereka akan berkata “Kau sama sekali TAK PANTAS Buat Dicky”Jelasku terisak karena menangis.
“Sudahlah nav tak perlu kau Tangisi ini semua.Jangan berkata begitu Nav, kita manusia semua sama kok, Cuma kadang* STATUS SOSIAL lah yang membikin dirinya merasa berbeda. Aku Yakin suatu saat nanti kamu pasti mendapatkan Orang yang benar* cocok untukmu sekalipun bukan Dicky orangnya” Jelas nadia sembari menghapus air mataku.

“Makasih Ya Nad, atas semua kebaikanmu kepadaku. “Kamu adalah sahabat terbaikku”Ujarku dan langsung memeluk Nadia.
“Sama* nav. Kamu juga adalah sahabat terbaikku.” Ujar Nadia.
.



@kelasku.
“Sayang,Aku besok Ultah lohh. Kamu inget kan ??” tanya Rahma sedari memeluk Dicky dari belakang.
“Inget kok sayang.” Jawab Dicky.
“Jangan lupa ya, beli kado yang banyak buat aku. Beliin aku baju,make up,jam tangan,dan yang paling penting kamu beliin aku Cincin yang banyak berliannya yaa.” Ujar Rahma manja.
“Iya sayang” Jawab dicky tersenyum namun tampak agak kesal.
“Makasih sayang” Ujar rahma sambil memeluk Dicky.
“saama* sayang” jawab dicky dan membalas pelukan Rahma pacarnya.
Aku yang dari tadi hanya melihat mereka merasa sedih dan kesal. Aku sedih karena melihat kemesraan mereka namun aku kesal melihat Rahma pacarnya Dicky karena dia sangat berlebihan meminta sesuatu pada dicky. Tapi aku hanya bisa diam karena Toh rahma memang pacarnya dicky dan aku bukan siapa* dicky. Lalu batinku berkata “kenapa sich aku selalu  sedih melihat kemesraan mereka,apa karena  aku udah Terlalu sayang sama dicky. Ohh Tuhan bantu aku..:(“.



***

Keesokan harinya.
@kantin.
“Sayang...” Panggil seseorang pada Dicky dan langsung memeluk Dicky.
“Ohya HBD ya sayang,semoga kamu menjadi wanita yang lebih baik dan baik lagi dan semoga hubungan kita langgeng selalu”Ujar Dicky pada seseorang tadi yg ternyata adalah Rahma pacarnya.
“makasih sayang. Kadonya mana ??” ujar Rahma.
“ini semua kado buat kamu” Ujar dicky sambil memberikan kado* pada Pacarnya.
“Lah kok Masih kurang sich sayang ??” tanya Rahma yg mengacak-ngacak kadonya mencari cincin berlian yg dipintya kemarin.

“Kurang ?? Udah cukup kok sayang, aku sudah beliin semuanya buat kamu” Jawab dicky tersenyum.

“Cukup kamu Bilang ?? Kan kemarin aku minta Cincin yang banyak berliannya ??” Jelas Rahma.
“Maap sayang aku tidak bisa beliin kamu cincin itu sekarang, harganya mahal. Uangku sudah habis buat beliin semua kado ini” Jelas dicky memelas dan memohon maaf.


“Kamu Jahat. Kamu memang tidak sayang sama aku. Dihari ulang tahunku kamu malah ngecawain aku. Aku minta dibeliin Cincin berlian saja tidak dikasih” Ucap Rahma kasar.
“Bukannya gitu sayang. Kalo kamu ngak percaya. Kamu lihat nich dompet aku.Isinya Cuma tinggal beberapa ratus Ribu.” Jelas Dicky.
“Arggh Shiit. Kamu memang laki-laki yang tidak berguna. Menyesak aku pacaran sama kamu !!” Ujar Rahma.

“Tapi sayang...” Ucap Dicky.
“Udah Jangan panggil aku sayang. Aku tidak sayang sama kamu. Mulai sekarang kita PUTUS.” Ujar Rahma dan pergi meninggalkan dicky sembari membawa semua kadonya.
“Dasar cewek matre,egois” Ujar Dicky kencang.

Aku yang daritadi duduk bersama nadia disebelah meja Dicky hanya diam membisu melihat pertengkaran mereka.
“Dic, aku ngak bakal minta apa* dari kamu termasuk perhiasan dan lain*. Aku hanya minta cinta kamu aja. Apa itu salah ?? aku cinta kamu hanya karena kamu baik,pintar,berjiwa pemimpin,lucu,ceria dan ngak sombong bukan karena kamu anak orang kaya. Aku tidak pernah melihatmu dari fisik ataupun harta, Aku Tulus sayang sama kamu.” Ucapku dalam Hati sedari menangis.


“kamu kok nangis sich Nav ?? Tanya Nadia heran yang melihatku menangis.
“Emz gpp kok Nad,aku hanya kelilipan” jawabku berbohong dan menghapus air mata dipipiku.
“Oh yaudah deh” jawab Nadia percaya.


***
hari ini adalah hari Perpisahan kakak-kakak kelas. Jadi kami sebagai adik kelas harus ada yang mewakili untuk mengisi acara. Yang dipilih ternyata aku. Aku pun udah bersiap-siap untuk tampil membawakan sebuah Puisi.
Dan tiba saatnya dimana aku akan segera tampil. Akupun sudah berada diatas panggung.
“Haii semua. Puisi ini aku persembahkan buat orang yang tidak bisa aku Lupakan. Ku persembahkan Puisi ini untukmu cintaku” ucapku.

“Antara ada dan Tiada”
Setiap ku melihatmu...

Kau Terasa dihati..
Kau punya segalanya..
Yang aku impikan..


Kenanganku tak henti..
Sejak tentang bayanganmu..

Walau ku tahu..
kau tak pernah anggap aku ada..

Ku tak bisa menggapaimu..
Takkan pernah bisa..

walau sudah letih aku..
Tak mungkin lepas lagi..


Kau hanya mimpi bagiku..
tak untuk jadi Nyata..

Dan segalanya rasa buatmu..
Harus padam dan berakhir..
Kau tahu KU rasa Hadirmu ANTARA ADA Dan TIADA.

“terima kasih” ujarku dan tak terasa air mataku pun jatuh membasahi pipiku.
Prokk..Prokk...prok..
Tepuk tangan penonton yang melihatku membaca puisi tadi.
“Puisi tadi Kupersembahkan hanya untuk Dicky” ujarku dalam hati sembari turun dari atas panggung.

Ketika aku mau turun dari panggung..
Tiba-tiba ada yang menarik tanganku dan membawa ku ketaman belakang sekolah.


“Dicky ??” Ucakpu kaget.
“Kamu suka sama aku ??” tanya Dicky.
“NGAK” jawabku singkat.

“Puisi tadi buat aku kan ??” Ujar Dicky.
“Bukan” jawabku.
“udahlah jangan Bohong. Aku sudah tau semuanya” Ujar Dicky.
“maksud kamu ?” tanyaku.

“Aku tahu, kamu suka sama aku kan ?? aku tau itu dari nadia sahabat kamu” ujar Dicky.

“Kalau iya emang kenapa ?? sekalipun aku jujur sama kamu, kamu pasti tidak akan pernah bisa suka sama aku kan ??. jadi percuma saja aku ungkapin” jelasku menangis.
“sekarang aku baru sadar ternyata ada orang yang mencintaiku dengan sangat tulus. Meskipun aku tidak mencintaimu tapi Jujur aku sangat menghargai perasaanmu. Mungkin butuh waktu yang lama agar aku bisa mencintaimu.” Ujar Dicky.

“Sudahlah kamu tidak perlu menghargai Cintaku padamu. Terima kasih atas kebaikanmu. Tapi kamu tidak perlu nunggu waktu lama-lama kok, karena aku sudah tidak cinta sama kamu. Ngapain juga aku Cinta sama kamu ?? karena pasti ujung-ujungnya kamu tidak akan pernah Suka apalagi Cinta sama aku dan hanya akan membuat hatiku sakit.” Jelasku menangis dan pergi meninggalkan Dicky ditaman.

Dicky hanya terdiam membisu. Dia tidak bisa berkata-kata lagi dan dia juga tidak bisa menghalangi keinginan Nava.
“terima kasih Nav kamu sudah cinta sama aku, tapi untuk sekarang aku belum bisa melupakan Rahma mantanku dan akupun belum bisa menerima kehadiranmu dihatiku.” Batin Dicky.

“Sebenarnya aku masih sayang sama kamu Dic dan Cinta n sayang ini tak akan pernah hilang sampaiku menutup Mata. I Love You Forever M.Dicky Prasetya” Ujarku dalam hati.

_-The End-_


Sumber ; http://nadrasaputri.blogspot.com/2013/09/cerpen-mencintai-tanpa-dicintai.html

Ketika Sahabat Jadi Cinta

Dina Bergegas menyetater motor kesayanganya untuk segera melaju ke rumah Reno, sahabat dekatnya sedari duduk di bangku SD. Ia Berencana melakukan belajar Fisika bareng di rumah Reno. Belajar bersama dengan Reno merupakan kebiasaan Dina Sejak duduk di bangku SMP dan kebiasaan itu awet hingga mereka kelas XII. Memang Reno termasuk anak yang cukup cerdas dalam bidang fisika di kelasnya.
Pada saat belajar bersama itu mereka juga ngobrol banyak hal tentang hal yang lagi ngetrend di kalangan anak muda, berita berita tentang ranah politik, sampai ngegosip tentang temen temen satu sekolahan, tak luput dari perbincangan mereka. Tapi sayangnya mereka berdua tak pernah membicarakan tentang yang namanya cinta. Bagi Dina dan Reno Cinta bisa dicari sesudah kita mencapai kesuksesan, cinta menurut mereka berdua juga termasuk hal yang dapat mengganggu pendidikan mereka nantinya. Mereka berdua juga sedang bersiap siap menghadapi ujian nasional yang sudah di depan mata.
“Din, kamu pernah ngerasain cinta?” tanya Reno di sela sela waktu belajar bareng mereka
“Emmm.. Belum tuh..” kata Dina santai.
Dalam hati Dina heran mengapa reno bertanya seperti itu, padahal selama mereka bersahabat Reno tak pernah bertanya apapun yang berhubungan dengan cinta.
“Jadi, kamu belum pernah ngerasain gimana rasanya cinta pada pamdangan pertama dong?”
“Hahahaha kenapa sih kamu Ren? jatuh cinta yah?”
“kamu gimana sih Din, Ditanya malah balik nanya, pake ketawa lagi”
“Udah deh sekarang bukan waktunya mikirin cinta, cinta dan cinta, belajar aja dulu buat ngadepin UN”
Reno hanya menanggapi ucapan Dina dengan senyum simpulnya
Sejak Dari SMP Reno udah ada rasa kepada Dina, yang sejak SD sudah jadi sohib sejatinya, tapi ia tak pernah mengutarakanya kepada dina, ia takut jika ia mengatakan yang sebenarnya itu bisa merusak persahabatanya yang dibangun sejak mereka masih ingusan. Reno juga tau bahwa prioritas utama Dina adalah menjadi orang sukses di kemudian hari. Dina juga tak pernah kepikiran mau pacaran, menurutnya itu hanya dapat menghambat sekolahnya. Maka dari itu sampai sekarangpun Reno tak berani mengutarakan rasa cintanya kepada Dina da hanya mencintai Dina sebatas dalam diam.
“Din, kenapa akhir akhir ini kamu sering muncul di pikiranku, bahkan mimpiku?” kata reno bicara sendiri
“Kenapa rasa ini terus saja bertambah, padahal aku berusaha tidak menghiraukan rasa ini, dan lebih mementingkan pelajaranku dibanding rasa cinta ini padamu? tapi, kenapa semakin aku berusaha menghilangkan rasa sayang ini, bayanganmu semakin kuat di benakku? apa kamu merasakan hal yang saat ini ku rasakan? aku takut rasa cinta ini nantinya membuat persahabatan kita hancur”
Malam itu ia tak bisa tidur, Reno terus terbayang oleh wajah cantik Dina.
Ujian Yang ditunggu tunggu pun tiba, 3 minggu sebelum ujian berlangsung, mereka sering belajar bersama, tak jarang mereka juga saling memotivasi satu sama lain. Seiring seringnya ia Reno bertemu, tak tau kenapa cinta itu juga semakin kuat, tak bisa ia hilangakan, tapi Reno tetap menomor dua kan perasaanya itu. Ia juga yakin pasti ada waktu yang pas untuk mengutarakan perihal perasaannya terhadap Dina. Toh kalau jodoh nggak akan kemana mana kan?
“Makasih reno, atas ilmu yang kamu ajarkan sama aku, juga motivasi motivasimu” Kata Dina girang
“hahahaha iya iya sama sama, terimakasih juga udah ngajarin aku. syukur alhamdulillah ya din, kita lulus ama nilai yang memuaskan” Kata Reno tak kalah Girang
“iya iya.. duuuh.. emang kamu sahabat terbaikku” kata dina, seraya mendaratkan pelukan manis di tubuh Reno
Sontak Reno terkaget kaget dengan apa yang Dina lakukan.
“Aku sayang kamu lebih dari sahabat din, aku cinta padamu, apa kamu tak merasakan itu semua?” dalam hati Reno Berkata.
Tiba tiba Hp Reno berbunyi, ternyata Dina yang menelponya. Ia mengajak Reno ke perpustakaan kota untuk mencari sebuah buku, Reno pun meng iyakan ajakan Dina.
Di tengah diskusi mereka tentang suatu hal yang dimuat dalam buku yang diambil Dina, Reno tak henti hentinya memandang muka Dina yang kelihatan manis itu.
“Dina, aku mau ngomong sama kamu” kata Reno
“iya, ngomong aja, emang mau ngomong apaan?” sahut Dina Santai
“Aku sayang kamu dari SMP, tapi maaf aku baru bilang sekarang. Mau nggak kamu jadi pacar aku?” kata kata itu pun keluar dari mulut Reno.
“Jangan bercanda ah..” Dina membalas
“Enggak aku nggak bercanda, ini serius. Gimana kamu mau?”
Suasana pun mendadak hening
“Sebenernya aku juga sayang sama kamu dari dulu, dan iya.. aku mau jadi pacar kamu”. Jawab Dina malu malu
“Tapi.. maaf sebelumnya aku nggak ngasih tau tentang hal ini. aku 5 hari lagi mau berangkat ke Australia. Aku keterima kuliah disana” Lanjut Dina
Wajah Reno mendadak kaget
“Syukur dong kalo gitu, itu kan salah satu impian kamu. Kalau Urusan hubungan kita, jangan khawatir aku selalu jaga sayang ini, dan akan selalu nunggu kamu sampai kamu pulang nanti”
“Terimakasih ya pengertianya no, aku juga akan jaga sayang aku ke kamu, walaupun dalam kejauhan”
TAMAT
sumber : http://cerpenmu.com/cerpen-cinta/ketika-sahabat-jadi-cinta.html

AKU RELA...

“Assalamualaikum, Indah kamu lagi ngapain sekarang, lagi santai nggak?”
“Waalaikum salam, enggak kok, enggak ngapa ngapain, emang ada apa sih?”
“Aku mau ke rumah kamu ya sekarang, aku mau curhat sama kamu, lama kagak curhat, bolehkan?”
“Oh, gitu ya, ya udah deh cepet ke sini Tia. Aku juga sekalian mau curhat juga”
“udah dulu dadaah”
Tak beberapa lama kemudian Indah pun datang ke rumah sahabatnya itu. Mereka mulai ngobrol asik di kamar Indah. Mulai dari FashionFilm filmKorea, sampai lagu lagu yang lagi ngehits sekarang. Seusai basa basinya Tia mulai menuju pokok pembahasan, yaitu mau curhat.
“Eh indah, udah dulu ya basa basinya, aku mau curhat nih, udah nggak tahan tau nyimpen perasaan ini sendirian”
“iya deh iya silahkan, habis kamu gantian aku ya yang curhat ya”
Hal yang akan indah bicarakan ialah soal cowok, Zafran namanya, mungkin bisa dikatakan bahwa sedang ada benih benih cinta di hati Indah. Zafran adalah teman satu sekolahnya, tapi beda kelas. Jika Indah duduk di kelas XI IPA 1 sedang Zafran di kelas XI IPa 2, tampangnya memang manis dengan senyuman khasnya ditambah kedua lesung yang berada di kedua pipi manisnya, sebenarnya bukan fisiknya yang membuat Indah menaruh hati padanya, melainkan sifat kesederhanaan dan kealimanya. Zafran tampaknya tak pernah absen melakukan sholat dzuhur di masjid sekolah, ia juga rutin melakukan sholat sunnah dhuha pada saat jam istirahat berlangsung. Di masjid itulah Indah pertama kalinya bertemu dengan Zafran, juga saat itu pula mereka saling bertatapan mata. Karena kebiasaan indah berkunjung ke masjid untuk sholat dhuha dan tatapan mata Zafran yang tajam itulah tumbuh benih benih cinta di hati Indah.
“Aku mau cerita soal perasaanku saat ini, aku lagi fall in love. Udah sekitar satu bulanan sih ya, tau nggak ndah aku tadi saling tatap muka loh sama dia, dan tau nggak ndah dia tiba tiba senyum loh sama aku. Subhanallah aku serasa terbang ke angkasa”
Indah mengangguk-anggukan kepala serta menyimak dengan seksama apa yang sahabatnya katakan itu
“ya allah senyumnya itu loh yang buat aku klepek klepek ama dia, tapi sayangnya aku sama dia nggak pernah ngobrol secara langsung sih. Eh mau kan nanti kamu comblangin aku sama dia, mau ya pliiis”
“Insyaallah apa sih yang engga buat temen KAYAK kamu hihihi”
“Nah gitu dong.. makasih ya”
“Eh, gimana mau ngecomblangin kamu sama cowok tadi kalo aku nggak tau namanya. Emang siapa sih? anak kelas berapa? kepo nih aku?”
“hahaha iya juga sih, namanya Zafran, anak kelas XI IPA 2 yang alim itu looh, dia katanya juga sering ke masjid waktu istirahat, masak kamu nggak kenal sama dia?”
Deg. Indah seketika kaget tak percaya, seakan ada petir menyambar ubun ubun kepalanya, ia tak percaya dengan nama yang disebutkan oleh Tia barusan.
“Apa? Za.. za.. zafran?”
“iya, Zafran kamu kenal?”
Indah terdiam, menata hatinya, yang kini mungkin hancur berkeping keping, tak menyangka akan jadi seperti ini, memang bumi itu sempit.
“Astaghfirullah indah kenapa bengong kaya begitu sih, mungkin wajahnya udah familiar buat kamu, kan dia sering nongol di masjid sama KAYAK kamu”
Indah hanya terdiam dan tak mengeluarkan sepatah kata pun.
“Nah sekarang giliran kamu buat cerita sama aku, katanya mau cerita soal cowok juga, gih cepet cerita jangan bikin aku mati penasaran”
“i.. i.. iya deh aku cerita” Indah kebingungan mau cerita tentang siapa. Ia tak mungkin cerita tentang Zafran kepada Tia, bisa bisa persahabatanya hancur gara gara masalah sepele KAYAK beginian.
“emm.. itu.. itu loh, si Joddy kok nggak ada bosen bosenya ya ngeliatin aku terus kalo di kelas, aku kan risih diliatin terus. Lagian dia kan udah punya cewek” Indah terpaksa berbohong
“Ya allah, cuma itu doang toh, yang mau kamu ceritain ke aku”
Tak tahu kenapa setelah Tia cerita tentang Zafran waktu itu, kini Indah sering sekali bertatap mata dengan Zafran, sering tersenyum manis denganya juga tak jarang Zafran sering mengucapkan salam kepada indah ketika indah sedang berada di teras masjid. Begitu juga dengan Tia, akhir akhir ini Tia sering bercerita soal Zafran kepadanya, dan membuat dada Indah semakin sesak karena cerita Tia.
Dalam tidurnya Indah bermimpi tentang Zafran, tentang salam khas dari mulut manis Zafran yang diucapkan dengan ketulusan dan senyum khas dari mulutnya. Mimpi itu pun sampai membangunkan ia dari tidurnya. Sayangnya ia tak bisa tidur lagi ditambah entah mengapa kepalanya terus memikirkan Zafran dan sahabatnya Tia.
Jam menunjukkan pukul 03.15 tengah malam, Indah memutuskan untuk mengambil air wudlu dan melaksanakan sholat sunnah tahajud agar diberikan ketenangan hati, dan juga diberikan kerelaan hati untuk melepaskan rasa sayangnya kepada Zafran demi sahabatnya. Dalam sujud khusyuknya itu Indah sempat meneteskan air mata.
“Ya allah yang maha pengasih juga maha penyayang, berilah hamba ketenangan hati, juga berilah hamba kekuatan untuk meghadapi cobaan cobaanmu ya robb. Ya robb engkau tahu apa yang terbaik buat hamba, jika Zafran Engkau takdirkan menjadi Imamku kelak, maka dekatkanlah dia untukku, dan ku mohon jangan biarkan cobaan ini membuat persahabatan hamba dengan Tia hancur. jika memang Zafran engkau takdirkan bukan untuku maka tolong jauhkanlah. Berilah hamba jodoh yang terbaik ya robb, yang bisa menjadi imam hamba fiddunya wal akhiroh.”
Tak sadar air mata Indah meluncur dari mata mungilnya.
“Tia sahabatku, aku rela melepaskan rasa sayang ini untuk kebahagiaanmu dan juga kebaikan persahabatan kita, Allah tau yang terbaik buat semua hambanya, Jika Zafran memang diciptakan menjadi imam untukmu aku rela melepasnya karena allah”
sumber : http://cerpenmu.com/cerpen-cinta-segitiga/aku-rela-2.html

Monday, October 6, 2014

Aku Menyesal


“Yang bener Ren, kamu mau pergi selama 6 bulanke Kanada?”tanyaku.
“iya……….”jawab Rendi.
“Tapi kita kan baru jadian”kataku.
“Aku tau, tapi gimana lagi, kamu ngertiin aku donk”jawab Rendi.
“Aku kan gak bisa sendirian tanpa kamu Ren”saut ku sambil menundukkan kepala
“ya udah tar aku usahain biar pulang nya lebih cepat”kata Rendi tersenyum.
“Janji ya? Kamu juga jangan ngelupain aku”Kataku sedikit bercanda.
“aku janji gak bakal ngelupain kamu” ucap Rendi sambil tersenyum.
Rendi pun pergi, aku harap Rendi gak ngelupain aku. Aslinya aku gak bisa ngelepasin dia. Tapi itu keinginan nya sendiri. Yang penting aku gak mau bikin dia sedih. Aku gak sanggup ngeliat kepergiannya. Aku tau setelah kepergiannya aku bakal kesepian.
Aku bakal sabar. Aku gak bakal putus asa buat nungguin dia. Aku akan terus menunggu, menunggu dan menunggu. Aku akan terus sabar demi Rendi.
Aku kesepian, sendiri, hampa tanpanya. Semoga kamu masih inget aku. Semoga nanti kamu bisa menghargai penantian panjangku ini. Aku tak sanggup lagi, aku mulai meneteskan air mata menanti hari demi hari berlalu.
Aku sangat mengharapkan kamu di sini. Disini bersamaku. Aku ingin ini penantian terakhirku. Aku tidak ingin menanti lagi. Aku ingin terus bersamanya di sini.

Hingga suatu hari penantian panjangku berbuah manis. Rendi sms aku yang tertulis………
Keyla, kamu gak usah sedih lagi. Aku gak pengen ngeliat kamu meneteskan air mata. Aku tau aku udah bikin kamu sedih. Keyla, aku bakal kembali buat kamu. Tar malam jemput aku di bandara ya.
Aku sangat senang. Akhirnya penantian panjangku ini berakhir. Aku senang kamu kembali Ren, aku pikir kamu gak mau kembali lagi bersamaku di sini.
Saat malam menjelang, aku menuju bandara untuk menjemput Rendi yang dari dulu kun nanti nanti. Di bandara aku gak bisa menemukan Rendi. Disana sangat ramai. Aku harap aku bisa cepat bertemu dengan nya. Namun, aku mulai lelah, aku mulai putus asa menantinya. Hingga jarum pendek hampir menunjuk angka dua belas. Aku pun kembali tanpa Rendi bersamaku. Aku sangat sedih. Mungkin Rendi tidak mau kembali. Rendi lebih memilih disana dari ada di sini bersamaku.

Keesokan harinya aku pun bersekolah dengan wajah pucat bertabur kesedihan. Aku tau disana memang enak, tapi apa Rendi gak memilih disini bersamaku. Aku terkejut melihat rendi ada di sekolah, Aku senang tapi kesenangan itu berlalu saat aku melihatnya bersama perempuan lain. Dia telah melupakanku, dia telah mengingkari janjinga. Aku benci kamu Ren. Kamu pergi untuk perempuan lain. Aku pun mendekati mereka berdua……
“ku benci kamu Ren, kamu pergi Cuma untuk dia” ucapku sambil menunjuk wanita yang gak jelas asal usul nya itu.
“Aku gak mau ketemu kamu lagi aku benci benci benci kamu Ren”Kata ku sambil meninggalkan Rendi
“Keyla, tunggu aku bisa jelansin ini semua” saut Rendi.
tapi aku tidak mendengarkan nya, aku hanya pergi menjauh dari nya.
Aku benci kamu Ren, aku sudah menantimu hingga satu semester. Tapi kamu tidak memikirkanku sama sekali. Kamu hanya memikirkan wanita itu, wanita yang gak jelas itu. Aku gak sekedar marah, aku melebihi benci sama kamu Ren.
Hari hariku menjadi sepi. Sepi tanpanya. Tapi Rendi sudah gak memikirkan ku lagi, jadi gak berguna memikirkan nya terus menerus. Jika dia tidak pergi meninggalkanku, semua ini gak bakal terjadi.

Walau dia memanggilku, memohon ataupun meminta maaf aku gak bakal menghraukannya. Dia sudah terlanjur membuat sayatan besar di hatiku.
“Aku minta maaf Key”ucap Rendi
“ini bukan tentang matematika yang bisa di hitung, ataupun tenang hukum yang bisa di bayar dengan uang. Ini tentang cinta Ren. Aku benci kamu”Jawab ku panjang lebar sambil mulai meninggalkan nya.
Walau kamu memohon sampai bersujud di depanku aku tetap tidak bisa memaafkanmu Ren. Kamu sudah terlanjur membuat luka yang sangat perih.

Di hari yang sepi ini aku melihat secarik surat yang tertulis” dari Rendi”Baru membaca namanya saja, aku langsung merasa sangat benci. Aku langsung merubek robek surat darinya tanpa aku baca satu katapun.
Aku kesepian membayangkan masa masa dulu ku bersamanya. Aku pasti bahagia jika semua ini tak terjadi. Aku rindu padamu Ren .Di renunganku itu tiba tiba aku melihat robekan kertas yang tertulis……

Aku minta maaf ya Key. Masalah perempuan itu…… dia saudara jauhku. Aku juga minta maaf sudah buat kamu sakit. Sekarang aku udah gak ada di dekat mu. Mungkin Kamu lebih senang jika tidak bersamaku yang selalu menyakitimu, membuatmu marah. Aku juga sedih berpisah jauh denganmu, dan gak tau kita akan bertemu kembali atau tidak. Aku udah pergi jauh, sangat jauh darimu. GOOD BYE FOREVER Keyla. Aku sayang kamu. Kamu akan selalu ada di mimpiku, di ingatanku, dan di hatiku.
Aku sangat menyesal kenapa aku tidak mendengarkan penjelasannya. Dan juga kenapa aku robek surat darinya. Aku rindu kamu Ren. Aku sayang kamu. Walau aku gak tau kamu dimana dan kamu gak bakal bisa ketemun aku. Aku tetap inget dan sayang kamu kok. Dan aku harap kamu juga ingat dan sayang aku di sana.

I LOVE YOU RENDI
“SEMOGA SUATU HARI NANTI KITA BISA BERTEMU KEMBALI”

sumber : http://www.lokerseni.web.id/2013/01/aku-menyesal-cerpen-sedih.html

Aku Ingin Terus Bersamamu

Dikaca, aku melihat wajahku yang siap menuju pesta dansa dengan gaun putih yang indah. Aku sangat senang ke pesta dansa. Dengan dandananku yang “WOW” itu aku pun berangkat ke pesta dansa tersebut.
Namaku Feby, aku memang suka berdansa. Aku sering mengikiti lomba dansa. Sesampainya di pesta dansa itu, aku melihat lilin lilin indah di padukan lagu beralunan lembut yang sangat menyentuh hati. Disaat acara di mulai, semuanya mulai berdansa dengan pasangan dansa nya masing masing. Tapi mala mini aku tidak mendapatkan pasangan dansa. Aku hanya bisa duduk tersenyum melihat yang lain nya berdansa dengan pasangan dansa nya masing masing. Hingga tiba tiba ada seorang laki laki yang memberikan tangan nya kepadaku mengajak dansa. Disitulah pertama kali aku mengenal Rio. Dia pria baik yang pertamakali mengisi hatiku di pandangan pertama. Sejak saat itu aku mulai berteman dengan nya. Rio sangat perhatian denganku. Perhatiannya melebihi sebuah teman.

Dua bulan aku mengenal nya, aku mulai merajut cinta dengan nya. Aku takkan pernah berpisah dengan nya. Semakin lama aku samakin sayang sama Rio. Aku senang mendapatkan perhatian nya. Gak aku sangka sudah dua tahun aku pacaran dengan nya. Dia gak berubah. Rio tetap perhatian denganku. Sampai kapanpun aku percaya Rio pasti akan selalu sayang aku.
Hari hariku semakin indah dengan ada nya Rio. Rio semakin sayang sama aku. Aku harap cinta ku dengan nya akan abadi.
Besok adalah hari ulang tahunku yang ke 16. Aku harap Rio bisa datang. Jika Rio tidak datang rasanya hari istimewaku itu akan terasa hampa. Satu hari sebelum hari ulang tahunku rumahku seperti surga dengan pernak pernik di mana mana. Tapi semua itu biasa aja jika gak ada Rio. Rio bagaikan permata di hatiku. Aku gak mau kehilangan dia.

Keesokan harinya, tepat pukul lima sore aku mulai berdandan bagaikan putrid di istana. Aku berdandan seperti ini bukan karna ini hari ulang tahunku. Tapi karna hari ini Rio akan datang di acara ulang tahunku. Tepat pukul enam sore pesta ulang tahunkupun di mulai. Tapi aku hanya terdiam di depan pagar rumahku. Aku tidak peduli sudah banyak tamu yang datang. Aku hanya menunggu Rio.
Rio tidak kunjung datang. Aku mulai galau menantinya. Aku harap Rio bisa datang di pesta ulang tahunku ini. Aku terus menunggu, menunggu dan menunggu. Dari kejauhan aku melihat setitik cahaya lampu motor. Semakin dekat aku melihat motor Rio yang semakin dekat menuju kemari. Aku sangat senang. Aku kira Rio gak akan datang. Mulai terdengar suara motor Rio semakin keras.

Di hadapanku aku melihat Rio di tabrak mobil. Rio pun terjatuh bersimbah darah. Dan sebuah kado terlempar ke arahku. Kado itu berisi sebuah kalung dan surat kecil bertuliskan………
Selamat ulang tahun ya Feb. Semoga panjang umur. Walau waktu terus berjalan aku akan tetap sayang kamu. Aku hanya bisa kasi kamu kalung ini. semoga kamu suka ya sama kalung ini. I love You.
Kenapa dihari yang istimewa ini Rio harus pergi. Kenapa Tuhan memanggil orang yang paling aku sayangi di dunia ini. Aku ingin terus bersamanya. Tapi sekarang sudah tidak bisa. Rio sudah pergi meninggalkanku tuk selamanya. Aku sudah pasrah. Sekarang aku hanya bisa terdiam dan berdoa agar rio bahagia di sana. Yang pasti aku sayang kamu Rio
I LOVE YOU

Sekarang aku sendirian tanpanya. Aku kesepian, aku hampa tanpanya. Jika bisa ku putar waktu, takkan ku biarkan Rio pergi. HAri hariku selalu di warnai dengan air mata, tidak seperti dulu. Dulu aku selalu bahagia bersama Rio. Sekarang dia udah gak ada disini, disini bersamaku. Aku selalu berharap dia kembali. Jika Tuhan tak mengijinkan Rio kembali mungkin aku gak bisa hidup lebih lama di dunia ini. Semoga kamu tetap inget aku ya di sana. Aku gak pa pa sendirian di sini. Yang penting kamu bahagia di sana.

Sudah satu tahun aku jalani hidup tanpa Rio. Walau Rio udah gak ada di dunia ini, tapi Rio masih ada di hatiku. Aku yakin gak bakal ada oang yang bisa ngegantiin posisi Rio di hatiku.
Hari ini adalah hari ualng tahunku yang ke 17 dan hariini juga hari kepergian Rio. Di hari ulang tahunku ini aku gak berdandan secantik dulu. Aku tau Rio udah gak ada. Andai Rio ada disini pasti pesta ini pasti terasa indah. Karena acara ini aku gak bisa mengunjungi makam Rio. Akupun memilih kabur dari rumah meninggalkan acara ulangtahunku. Aku menuju makam Rio. Aku terus menatapi makam Rio sambil sekali kali meneteskan air mata.
Rio Andai kamu ada disini pasti aku akan senang. Aku akan tetap sayang kamu Rio. Walau kamu udah gak ada di sisiku lagi, aku bakal tetap sayang kamu kok. Dan aku harap kamu juga sayang aku di sana. Aku sayang kamu Rio.
I LOVE YOU

Disitu, diatas makam Rio aku tertidur untuk selama lamanya meninggalkan semua orang yang aku cintai. Tapi aku senang, di sana aku bisa ketemu Rio dan cinta ku akan ABADI tuk selamalamanya.
***TAMAT***

sumber : http://www.lokerseni.web.id/2013/01/cerpen-sedih-aku-ingin-terus-bersamamu.html